Sore itu di sebuah warung Abu nawas sedang menikmati secangkir teh
hangat, tiba-tiba dia melihat temannya datang dengan muka yg
masam,seolah sedang memendam kesusahan, diapun duduk di sebelah Abu
Nawas
“Sore ini cuaca sangat cerah,tapi kenapa mukamu tak secerah sore ini ? “
“Bulan-bulan ini istriku mengeluh tentang tempat tinggal kami.” Sahutnya
“Kenapa ? ada apa dengan rumahmu?”
“Dia mengeluhkan tempat tinggal kami yg menurutnya terlalu sempit utk kami berempat tinggal.”
“kenapa tak kau lebarin aja.” kata Abu nawas menawarkan saran
“kalau ada uang tentu hal ini takan terjadi.” keluhnya
Abu nawas memulai perbincangan.“Sore ini cuaca sangat cerah,tapi kenapa mukamu tak secerah sore ini ? “
“Bulan-bulan ini istriku mengeluh tentang tempat tinggal kami.” Sahutnya
“Kenapa ? ada apa dengan rumahmu?”
“Dia mengeluhkan tempat tinggal kami yg menurutnya terlalu sempit utk kami berempat tinggal.”
“kenapa tak kau lebarin aja.” kata Abu nawas menawarkan saran
“kalau ada uang tentu hal ini takan terjadi.” keluhnya
Abu nawas merenung sejenak,dia coba cari akal utk pecahkan masalah sahabatnya,setelah dapat akal diapun berkata:"begini,,apakah kamu punya uang untuk membeli seekor keledai?” ,temannyapun tak lantas menjawabnya dia merasa sedikit bingung, apa hubungannya membangun rumah dengan membeli seekor keledai? tapi dalam hatinya dia yakin pada sahabatnya yg satu ini,karna dia selalu mendapat jalan keluar dari masalah apapun yg ia hadapi,kemudian ia menjawab, "ya, utk beli seekor keledai saja saya punya” . “nah, belilah olehmu seekor keledai simpan dan uruslah dirumahmu?” ia pun tambah bingung,,bagaimana tidak,tanpa seekor keledai aja rumahnya terasa sempit apalagi kalau ada seekor keledai?tapi dia tak berani membantahnya,sekali lagi dia yakin pada sahabatnya,"baiklah saya akan coba saran dari kamu.”
Dibelilah olehnya seekor keledai dan dibawanya pulang, sesampainya di rumah langsung saja dia memasukan keledainya kedalam rumah sesuai saran dari Abunawas. Istrinya yg ada didalam rumah terkejut sambil memarahi suaminya,dianggapnya suaminya itu sudah tidak waras "kamu udah gila ya, bang ??” istrinya memarahi dia, tak sepatah katapun yg keluar dari mulutnya dia sendiri bingung dengan apa yg telah ia lakukan dengan saran dari sahabatnya sendiri.
Keesokan harinya ia kembali menemui Abu nawas,setelah menceritakan apa yg telah terjadi di rumahnya Abu nawas malah menyarankannya untuk membeli lagi seekor kambing,diapun tambah kebingungan bagaimana tidak, seekor keledai aja sudah sangat merepotkan aplagi kalau harus di tambah lagi seekor kambing. Lagi-lagi dia tdk bisa menolak sarannya karena dia percaya akan kecerdikan sahabatnya itu. Dia pun pulang dengan membawa seekor kambing ke rumahnya, dapat kita bayangkan apa yg bakal terjadi dirumahnya, untuk kedua kalinya ia kena marah sang istri. Apalagi saran yg ketiga ia harus membeli lagi seekor angsa tambah semerawut aja tu rumahnya.
Habislah kesabarannya, ia tidak kuat lagi tinggal
bersama hewan-hewan tersebut,dan pergi menemui si pemberi solusi. Abu
nawas cuma tersenyum mendengar curhatan sahabatnya seraya berkata,
“berapa uang yg kamu punya sekarang?” ,”tak sepeserpun uang dikantongku”
katanya, “Sekarang kamu pulanglah dan jual keledaimu.”
Keesokan harinya setelah dia menjual keledainya dia kembali menemui Abu nawas, namun kali ini ada yg berbeda diwajahnya sedikit lebih cerah.
“Bagaimana keadaan rumahmu sekarang?” Tanya Abu Nawas
“Alhamdulillah, rumahku sekarang terasa sedikit lapang setelah keledainya ku jual” jawabnya.
“Nah sekarang kamu jual kambing dan angsanya” kata Abu Nawas
diapun menuruti kata sahabatnya itu.
“Alhamdulillah, rumahku sekarang terasa sedikit lapang setelah keledainya ku jual” jawabnya.
“Nah sekarang kamu jual kambing dan angsanya” kata Abu Nawas
diapun menuruti kata sahabatnya itu.
Keesokan harinya, wajaah dia benar benar sumringah tak ada beban yg
tergambar diwajahnya sedikitpun dan dia berterimakasih pada Abu nawas
sahabatnya akhirnya dia dan istrinya sadar bahwa kelapangan itu ada
setelah kita merasakan terlebih dulu kesempitan
0 komentar:
Post a Comment